BRC Sikapi Fenomena Kritik Saling Serang Antar Timses Capres

By Admin


nusakini.com-Makassar-Pasca Debat Capres putaran kedua yang digelar KPU pada 17 Februari 2019, ternyata melahirkan debat lanjutan dan menuai banyak kritik di ruang publik tanpa henti.

Menanggapi maraknya saling serang dan kritik dari kedua kubu, baik timses Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga Uno, lembaga pendidikan politik, BRORIVAI Center (BRC) menyebut hal tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi dalam pentas pertarungan politik.

"Ada kritik konstruktif adapula kritik destruktif yang sulit dibedakan. Lagi-lagi kritik itu datang bukan karena motivasi untuk membenarkan yang keliru dan sekedar mengoreksi sikap yang tidak pantas dalam debat, tapi lebih pada upaya menggiring permusuhan dan membangkitkan emosi publik guna memastikan keberpihakan bagi para swing voters," ungkap Founder BRC Abdul Rivai Ras, dikutip dari situs resmi brorivaicenter.com, Jumat 22 Februari 2019.

Lanjut Rivai menerangkan, meluasnya debat hingga di luar pentas dan kuatnya pancaran kritik yang dilancarkan melalui media sosial, sungguh memberi hasil yang efektif dalam mengakselerasi pemilih segera memutuskan preferensinya yang selama ini penuh kalkulasi dan pertimbangan.

"Namun perlu dicatat bahwa kritik itu tidak kemudian merugikan sekalipun untuk mencari titik lemah masing-masing pihak, apalagi bersifat tendensius," paparnya.

"Seperti ungkapan Dale Carnegie, remember that unjust criticism is often a disguised compliment. Artinya, kita senantiasa harus berhati-hati, cermat, dan cerdas memaknai debat dan esensi kritik yang berlangsung secara dinamis," tambahnya.

Pihaknya pun mengimbau kepada segenap masyarakat dan konstituen agar tidak salah memilih figur dan menanggapi setiap kritikan yang muncul di permukaan publik.

"Jangan sampai salah alamat dalam memilih, karena kritik yang tidak adil seringkali merupakan pujian terselubung," pungkas Rivai. (r/rajendra)